Saya
akan memposting hasil wawancara dengan pemilik Usaha Kecil Menengah. Saya hanya
menanyakan beberapa pertanyaan dan kemudian hanya mebuat ditulisan saya dalam bentuk
paragraph. Dalam wawancara ini saya memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar
usaha yang dilakukan, modal yang dikeluarkan. Berikut adalah profil pengusaha
dan pertanyaan yang saya berikan:
Profil
Pengusaha Menengah
Nama
: Hasan
Bidang
usaha : Transportasi, Bengkel
Alamat :
Jln. Makam, Cipulir, Kebayoran
Pak Hasan
merupakan pemilik angkutan D15 dan S03, dengan trayek D15 yaitu Lebak
Bulus-Pamulang dan S03 yaitu Pondok Labu-Kebayoran. Pak Hasan tinggal di
Kebayoran Lama dengan istrinya (Maryam) dan 4 orang anak perempuannya (amel,
dwi, ana dan dian).
Usaha angkutannya
dimulai dari tahun 1993. Awalnya pak hasan merupakan penjual bawang dan cabai
di jalanan pasar kebayoran lama pada tahun 1988, hanya dengan bermodalkan biaya
yang sedikit yaitu sebesar Rp 95.000,- (modal semua, gerobak, petromaks) dan
modal bahan yang dijual sebesar Rp. 25.000 (cabai, bawang, kentang) pak hasan
dapat habis terjual dengan mendapat keuntungan Rp 4000,-. Setiap hari pak hasan
selalu membelanjakan bahan yang untuk dijual dari hasil penjualan yang semalam.
Pada saat itu
cabai perkilo sekitar Rp 200,- saat belanja, dan untuk menjual dipasar pak
hasan menjual cabai sekitar Rp 1000,-. Pak hasan berjualan dipasar sekitar satu
tahun, hal tersebut dikarenakan berdagang malem dan diusir kantip. Setelah berdagang
dipasar kemudian pak hasan membuka warung sembako, pada tahun 1989 dengan modal
emas 24 karat sebanyak 20 gram yang pada saat itu harga emas Rp 22.000/gram. Pak
hasan berjualan sembako sampai sekarang, dan pada tahun 1993 pak hasan dapat
membeli angkutan dengan trayek D15 (pamulang-lebak bulus), dengan harga Rp
9.000.000,- dan meneruskan kredit dengan perbulan Rp 600.000 selama 2,5 tahun. Dengan
waktu berjalan, pak hasan dapat membeli angkutan S03 (trayek pondok
labu-kebayoran) pada tahun 2001 dengan harga Rp 13.000.000 (angkutan tahu 1988 dan
bukan dari dealer). Hal tersebut sampai sekarang, hingga pada tahun 2005 seluruh
angkutan diharuskan melakukan peremajaan. Sehingga pak hasan meremajakan
angkutannya. Pak hasan meremajakan angkutan selama 3 tahun dengan setoran per
bulan Rp 3.040.000. Sedangkan istrinya membuka usaha kredit pakaian, dari baju
yang biasa sampai kain sutera. Dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp
10.000.000/tahun. Kemudian pada tahun 2005 pak hasan dan istrinya membuka
bengkel di Pekalongan dengan modal Rp 107.000.000, dengan harga tanah Rp
30.000.000 (tanah 60 m2), bangunan sebesar Rp 40.000.000, isi
bengkel sebesar Rp 37.000.000,dan sampai sekarang bengkel yang di Pekalongan
dikontrak dengan harga Rp.1.000.000/bulan.