Minggu, 29 Juni 2014

TUGAS ETIKA PROFESI

        Kepakaran dari seorang teknik industri adalah keahlian dari seorang teknik induatri untuk memecahkan masalah yang terkait dalam kehidupan sehari-hari. Tiga bidang keahlian dari teknik indutri antara lain adalah: sistem manufaktur, manajemen industri dan bidang keahlian sistem industri dan tekno-ekonomi.
Sistem manufaktur, pemanfaatan dengan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, efisiensi melalui proses perencanaan, perancangan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan dan perbaikan dengan menjaga keselarasan seluruh aspek.
Bidang manajemen industri, pada bidang ini cenderung ke arah persoalan yang bersifat makro dan strategis. Bidang ini sudah mencangkup bagian puncak perusahaan.
Bidang keahlian sistem industri dan tekno-ekonomi, bidang ini memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral yang sudah berhubungan dengan masyarakat dan pemerintah.
        Seorang sarjana teknik industri harus mampu mengalokasikan segala sesuatu dengan optimal, efektif dan efisien. Seorang sarjana teknik industri dapat merencanakan, menjalankan, mengendalikan dan mengoptimalkan proses dalam segala sistem terutama sistem produksi. Seorang sarjana teknik industri harus bisa mengevaluasi standar waktu kerja, merancang cara kerja yang terbaik, merancang dan memperbaiki layout, menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya, dan menjamin mutu produk. Dengan semua bekal ilmu yang telah didapatkan, seorang sarjana teknik industri diharapkan mampu menjadi entrepreneur bagi orang banyak karena seorang sarjana teknik industri selain dapat me-manage suatu sistem dengan baik, juga dapat secara langsung turun tangan dalam memperbaiki sistem tersebut secara kontinyu.

Karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) !
*Ria
Seseorang yang selalu memamerkan kebaikan yang sudah diperbuat.
*Keras kepala
Seseorang yang tidak pernah mendengarkan orang lain, meskipun dia salah.
*Tempramental
Orang dengan karakter tempramental cenderung akan dengan mudah menghujat dan menyalahkan orang lain dengan cara yang tidak beretika seperti membentak, memaki ataupun berlaku kasar dan lain-lain.
*Pendendam
Orang yang pendendam akan susah untuk memaafkan terlebih melupakan kesalahan orang lain. Hal tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi hubungan dengan orang di sekitarnya.
*Iri hati
Seseorang yang iri hati tidak akan senang jika melihat orang lain senang dan justru akan senang jika orang lain sedang mengalami kesusahan. Sehingga tanpa disadari orang yang iri hati akan melakukan berbagai cara untuk selalu menjadi “lebih” dibandingkan dengan orang lain.
*Sombong
Kesombongan adalah hal yang paling dibenci dalam lingkungan masyarakat. Seseorang yang sombong selalu merasa dirinya paling hebat sehingga dengan sengaja sering melontarkan atau melakukan tindakan yang dapat merendahkan dan menyinggung orang lain.

Aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) !
-Seorang manajer yang selalu pilih kasih dengan karyawannya atau tidak objektif dalam menilai karyawannya.
-Seorang petinggi negara yang melakukan korupsi yang memakan uang rakyat.
-Supir yang selalu melanggar peraturan lalu lintas.
-Polisi yang rela disuap untuk menghilangkan hukuman.
-Pedagang yang selalu berbuat kecurangan dalam menimbang dagangannya.
-Seorang pelajar atau mahasiswa yang mencontek dalam ujian.

Jumat, 07 Februari 2014

KEWIRAUSAHAAN2

Ciri-Ciri Wirausahawan Bygrave (dalam Ifham, 2002) mengemukakan beberapa ciri-ciri seorang wirausahawan, yaitu: 
a. Mimpi (dreams), yakni memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.
b. Ketegasan (decisiveness), yakni tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat. 
c. Pelaku (doers), yakni melaksanakan secepat mungkin. 
d. Ketetapan hati (determination), yakni komitmen total, pantang menyerah. 
e. Dedikasi (dedication), yakni berdedikasi total, tidak kenal lelah. 
f. Kesetiaan (devotion), yakni mencintai apa yang dikerjakan.
g. Terperinci (details), yakni menguasai rincian yang bersifat kritis. 
h. Nasib (destiny), yakni bertanggungjawab atas nasib sendiri yang hendak dicapainya. i. Uang (dollars), yakni kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran sukses. Distribusi (distributif), yakni mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.  

Aspek-Aspek Kewirausahaan Drucker (1985) menguraikan aspek-aspek kewirausahaan, yaitu: 
a. Kemampuan mengindera peluang usaha, yakni kemampuan melihat dan memanfaatkan peluang untuk mengadakan langkah-langkah perubahan menuju masa depan yang lebih baik. 
b. Percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri dan lingkungannya, yakni berkeyakinan bahwa usaha yang dikelolanya akan berhasil. 
c. Berperilaku memimpin, yaitu mampu mengarahkan, menggerakkan orang lain, dan untuk meningkatkan usaha.

KEWIRAUSAHAAN

Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orangorang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang Yang membuka atau membuat pekerjaan sendiri tanpa campur tangan pemerintah, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. 

Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan: “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan pribadi”. Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai berikut: “Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan Konsep Dasar Kewirausahan. Kata kunci dari kewirausahaan adalah:
1. Pengambilan resiko 
2. Menjalankan usaha sendiri 
3. Memanfaatkan peluang-peluang 
4. Menciptakan usaha baru 
5. Pendekatan yang inovatif 
6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan 

Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut akan memberikan kita pilihan karir untuk berperan menjadi:
1. Wirausahawan (entrepreneurs) 
2. Wiramanajer (intrapreneurs) 
3. Wirakaryawan (innopreneurs) 
4. Ultramanajer (ultrapreneur)
5. Pendidik/ Pemikir 
Jika wirausahawan adalah orang yang menjalankan usahanya sendiri, wiramanajer adalah orang yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan tetapi tidak menjalankan usaha sendiri melainkan menjalankan usaha atau memimpin usaha orang lain. Wiramanajer adalah manajer yang meng-implementasikan ide-ide wirausahawan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan. Wirakaryawan adalah para karyawan yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan tetapi karena sebab-sebab tertentu mereka memilih untuk bekerja di suatu perusahaan/organisasi. Mereka adalah karyawan dari segala lapisan manajemen yang dapat meng-implementasikan ide-ide yang inovatif di dalam struktur perusahaan yang ada untuk membuka bidang usaha baru di berbagai tempat dengan pendekatan yang inovatif.
Sumber: Konsep Dasar Kewirausahaan modul 2.