Selasa, 11 Januari 2011

tugas ibd 4

Sikap keadilan Dalam mencapai keadilan kita harus mempunyai sikap keterbukaan. Sikap keterbukaan dalam hidup berbangsa dan bernegara, tidak kalah pentingnya adalah mencipkan keadilan. Persatuan bangsa dan keutuhan negara hanya akan terwujud jika ada keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keadilan merupakan unsur esential dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sekarang, musuh terbesar bangsa adalah ketidakadilan. Ketidakadilan bangsa dapat menciptakan kecemburuan, kesenjangan, pertentangan dissitegerasi bangsa. Dalam kehidupan berbangsa ketidakadilan dapat menimbulkan perilaku anarkis dan pertikaian antara golongan, bahkan dapat memecahkan wilayah. Sedangkan dalamkehidupan bernegara, perbuatan tidak adil dapat menyebabkan negara mengalami hambatan dalam menjalankan roda pemerintah sehingga mengalami keterpurukan dan berdampak pada penderitaan rakyat. Dengan demikian keadilan persyaratan bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan serta keutuhan negara kita. Sebagai warga negara kita harus aktif dalam meningkatkan jaminan keadilan. Jaminan keadilan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Partisipasi warga negara juga mutlak diperlukan. Partisipasi secara dua arah diperlukan agar jaminan keadilan dapat berjalan dengan efektif. Partisipasi warga negara dalam upaya peningkatan jaminan keadilan dapat dilakukan dengan menaati peraturan dan menjauhi apa yang dilanggar. Dengan partisipasi pemerintah dan warga negara dalam meningkatkan jaminan keadilan diharapkan rasa keadilan dapat benar-benar dirasakan oleh warga negara. Selain itu terwujudnya rasa keadilan dalam berbangsa dan bernegara diharapkan dapat mendorong pemerataan kesejahteraan di Indonesia Presiden RI dalam pidatonya menanggapi hasil paripurna DPR yang telah memutuskan “opsi c”, dia jelas-jelas membela posisipejabat yang sering disebut dalam Pansus Bank Century. Dalam pidatonya dia menceramahi rakyat Indonesiadengan prinsip asas praduga tak bersalah. Biarpun BPK sudah menjelaskan hasil audit, biarpun Pansus sudah memberi rekomendasi opsi c, dia tetap saja membela bawahannya. Tapi dalam kasus yang mereka klaim sebagai terorisme, mereka bersikap main sergap, tangkap, bunuh, tanpa memberi pembelaan di depan hukum. Bahkan kebanyakkan sasaran Densus 88 mati tertembak. Mengapa kalau pada koruptor atau pejabat-pejabat yang bersalah dalam kejahatan perbankan, tidak dilakukan main sikat seperti itu. Ada sesuatu mengherankan dalam penegakkan hukum di Indonesia ini. Dalam masalah-masalah korupsi, skandal, kejahatan perbankan, semuanya selalu menggunakan standar hukum normal. Bahkan mungkin istimewa. Tetapi dalam kasus terorisme, hukum nya hanya satu yaitu hukum Densus 88. Hal demikian sangat jelas mencerminkan sikap tidak fair dalam menegakkan hukum. Hukum bersifat pilih kasih, terhadap siapa ia dilunakkan dan terhadap siapa dikeraskan. Apakah di negara ini masih ada keadilan bagi masyarakat yang tidak mempunyai materi. Apakah suatu keadilan bisa di beli hanya dengan materi. Bagaimana mungkin bila negara kita ingin maju tapi tanpa didasari oleh keadilan dari para pemimpin. Pendapat saya pada keadilan di lingkungan sekitar sangat memprihatinkan. Itu dikarenakan bahwa keadilan tidak dilaksanakan semestinya. Orang yang benar malah di penjara sedangkan orang bersalah tidak mendapat hukuman apapun. Pada zaman sekarang keadilan dapat dibeli dengan uang. Maksudnya, mereka yang bersalah dapat memutar balikan fakta dengan memberikan imbalan. Saya sangat kecewa dengan hal seperti itu. Saharusnya kita menegakkan keadilan bukan malah menyembunyikan keadilan demi uang. Seperti yang dijelaskan diatas untuk mencapai keadilan kita harus mempunyai sikap keterbukaan. Nah sikap keterbukaan tersebut dapat mencapai keberhasilan suatu negara. Jadi apa salahnya kita menjunjung tinggi keadilan disekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar