Senin, 17 Januari 2011

tulisan ibd 2

Penderitaan yang pernah dirasakan Semua manusia di dunia ini pasti pernah mengalami suatu penderitaan. Hanya saja penderitaan yang dialami oleh masing-masing mempunyai takaraan yang berbeda-beda. Aku mempunyai beberapa orang teman dan hanya satu orang yang bisa dianggap sahabat. Namanya adalah randi. Kami bertemu saat aku pulang sekolah, pada saat itu aku baru duduk di kelas 3 smp. Dan dia kelas 3 sma. Sebeenarnya umur kami hanya terpaut satu tahun. Tapi karena dia mengikuti program akselarasi pada smp dan sma jadi dia lebih jauh tingkatan sekolahnya dari pada aku. Saat itu kami bertemu dijalan dan dia mengenali aku, tapi bodohnya aku tidak mengenalinya. Ternyata dia adalah kakak kelaskku sewaktu sd. Memang dunia ini terasa sempit. Dia juga satu kampung denganku. Dan ternyata orang tua kami berteman. Dia sering mengajak aku untuk pergi ke toko buku. Pokoknya kalau dia sedang sedih atau sedang kesepian dia bermain denganku. Aku sudah merasa nyaman dengan nya. Dia mungkin seperti kakak bagiku. Sampai suatu hari dia menyatakkan cintanya padaku, itu mungkin menurutku hanya lelucon, tapi ternyata dia benar-benar menyukaiku. Aku bingung kenapa dia bisa menyukaiku, padahal aku bukan tipe wanita yang mendekati sempurna atau mungkin malah jauh dari kata kesempurnaan. Tapi dia menyukaiku karena kau apa adanya, ga peduli apa pendapat orang lain. Kalau menurut kau itu benar kau akan meneruskannya. Aku sebenarnya merasa minder jika kami jalan berdua, karena pasti ada orang yang menatapku sinis. Aku dikenalkan dengan teman-temannya. Saat aku melihatnya aku merasa takjub,karena mereka begitu tampan. Awalnya agak risih berdekatan dengan mereka semua, karena mereka mempunyai segalanya. Dari mulai fisik bahkan juga materi. Tapi mereka malah merasa nyaman denganku. Salah satu temannya akan melanjutkan studi di jepang. Aku bahagia tapi merasa sedih. Karena aku kehilangan salah satu teman dan sebagai kakak terbaikku. Nama nya muhammad zensqha. Aku biasa memanggilnya ka zen. Sebelum pergi dia mengajak aku makan. Dia bilang, aku pergi ga akan lama ko. Kalau randi macam-macam bilang saja. Nanti akan kupukul dia. Dengan santainya aku menjawwab, tenang saja ka dia ga mungkin macam-macam. Ka zen hanya tersenyum. Dan di akhirnya dia mengatakan perasaan nya pada ku. Ternyata dia juga menyukaiku. aku bingung. Akhirnya aku bercerita pada randi, apa yang mesti aku lakukan. Dia hanya tersenyum. Padahal aku takut ketika aku menceritakan itu. Dan dia hanya bilang. Kau lucu ya, kalau perempuan lain mana mungkin akan menceritakan hal itu. Mungking yang lain akan berselingkuh atau akan menjauhi ka zen. Aku hanya diam dan berpikir, benar juga ya. Randi memelukku dan mengatakan aku makin sayang sama kamu. Suatu hari aku pernah mengantar dia ke sekolahnya untuk rapat pensi. Niatnya aku ga mau ikut, tapi apa boleh buat dia memaksaku. Disana aku bertemu teman-temannya. Saat aku ditinggal sendiri ada seorang murid juga menyamperi ku. Dia berkata dengan sinis ‘ oh ini pacarnya randi yang barfu, tidak cantik. Tapi kenapa randi mau dengannya. Aku dilabrak habis-habisan. Rasanya pingin nangis, tapi susah untuk keluar. Aku hanya diam dan menunggu seseorang datang untuk mengajakku pergi. Tiba-tiba randi ada di sebelah cewek tersebut dan berkata ada urusan apa lo ma dia, jangan ganggu dia lagi. Aku dan randi pun langsung meninggalkan dia. Aku hanya diam sampai aku pulang. Aku baru pertama merasakan dilabrak orang, dan begitu menyebalkannya jika ada orang yang membenci kita. Suatu hari salah satu dari teman randi, namanya adit bercerita tentang cewek tersebut. Sebenarnya aku malas mendengarkan cerita tersebut. Namanya adalah devi, di dulu pacarnya randi. Randi sebenarnya adalah tipe orang yang setia. Tapi jika ada orang yang salah dengan dia, untuk minta maaf saja susahnya minta ampun. Dia juga tipe orang yang protektif. Devi dan randi pacaran, kemudiian randi tau kalau devi sudah berselingkuh dibelakannya. Makanya dia benci banget. Randi merupakan tipe orang yang protektif. Apa apa harus bilang. Tapi aku adalah tipe orang yang menyukai kebebasan. Aku pernah bilang, aku ga suka di atur atur, kalau kita memang jadian jadi tolong kamu percaya sama aku. Kami menjalani semua ini dengan rasa percaya satu sama lain. Sampai akhirnya dia kuliah di kanada karena mendapatkan beasiswa. Memang itu bagus, tapi aku sudah merasa ketergantungan dengannya. Hati ini jadi hampa, semuanya serba ga bersemangat. Tidak hanya dia teman-temannya juga kuliahnya ga ada yang dijakarta. Paling dekat juga di singapura. Aku sedih, hampa. Mereka pernah bilang nanti kita bakal ketemu lagi ko. Tapi tetap saja itu terasa lama banget. dan itu terjadi sampai sekarang. Terasa begitu menyebalkan, menyedihkan. Karena sangat sulit mendapatkan teman yang seperti itu, yang mengerti bagaimana aku. Selain mereka aku tidak mempunyai sahabat. Pernah ingin menjalain suatu persahabatan, tapi apa. Aku malah di bohongi dengannya. Kenapa mereka harus membohongiku. Padahal tanpa mereka harus berbohong aku akan menjadi teman yang baik. Begitu menyakitkannya ketika tahu kalau kita sedang dibohongi oleh seorang teman yang sudah hampir kita percaya. Teman kapan kita bisa kumpul kayak dulu. Bercanda bareng, saat kita susah pun juga bareng. Aku kangen kalian, aku sangat menyanyangi kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar