Kamis, 03 Maret 2011

tulisan pkn 10

SAY ... ‘HI’!!! Tidak hanya bahasa, gaya menyapa pun antara satu negara dengan negara lain berbeda. Pribahasa “lain ladang lainbelalang, lain lubuk lian ikannya” SELANDIA BARU Dalam tradisi suku Maori di Selandia Baru ini , gaya sapa ‘pengganti’ jabat tangan yang disebut dengan Hongisangat populer sehari-hari dan bahkan dalam berbagai upacara adat. Caranya : dua orang saling berhadapan, hidung bersentuhan lalu ditekan bersama. Mereka percaya bahwa saat melakukan Hongi, bahwa dua orang saling ‘bertukar’ dan membaurkan ha atau nafas hidup. Konon , cara tersebut diturunkan dari dewa mereka. Jika kita melakukan Hongi ini sekali saja, maka ‘status’ kita akan meningkat dari manuhiri (tamu), menjadi tangata whenua, atau menjadi salah satu warga mereka. Uniknya, di suku Maori ini kalau kita sudah menjadi tangata whenua, artinya kita juga harus ikutan kerja bakti di daerah mereka, seperti memanen kumara(sejenis ketela). Bahkan dimasa lalu, kamupun harus ikut perang melawan suku lain. ALASKA Ini dia gayasapa yang paling ngetop didunia, pernah dengar eskimo kissing atau gaya ‘ciuman’ khas eskimo. Gaya sapa penduduk pribumi yang mendiami daerah Alaska dan Siberia Timur ini diambil dari tradisi Inuit yang disebut kunik. Umumnya, kunik dilakukan sebagai bentuk rasa sayang diantara anggota keluarga atau mereka yang kita cintai. Mirip dengan hongi, cara melakukan kunik adalah saling menggesekkan cuping hidung kita dengan lawan bicara. Konon, cara gesek hidung seperti ini ‘terpaksa’ dilakukan untuk menghindari bibir kedua belah pihak membeku karena kedinginan bila mereka berciuman. Gaya sapa ini menjadi begitu terkenal didunia barat yang modern sejak menjadi muncul dan salah satuscene film Nanook of The North garapan sutradara Robert Flaherty di tahun 1922. Dan jangan lupa mengucapkan ‘Kiana’, yang artinya ‘halo’ saat ber-eskimo kissing. INDIA Sekilas mungkin kata ‘Namaste’, terdengar seperti bahasa Jepang. Padahal kata yang dalam bahasa Sanskerta artinya ‘saya membungkuk padamu’, ini berasal dari India. Saat mengucapkannya, kita akan melakukan gerakan Añjali Mudrâ. Caranya : Saat bertemu dengan seseorang, tangkupkan kedua belah tangan kita didepan dada dengan telapak tangan dan jari-jari saling menempel serta lurus menghadap keatas. Setelah itu barulah sedikit membungkuk untuk memberi salam Namaste. Ada peraturan tak tertulis, bahwa gadis-gadis di India tidak menjabat tangan pria asing. Namaste juga biasanya di ucapkan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua, atau orang yang berkedudukan sosial lebih rendah pada mereka yang status sosialnya lebih tinggi. Di beberapa tempat, bahkan salam hormat dilakukan dengan membungkuk dan tangan kanan menyentuh lutut orang yang dihormati tersebut. BOTSWANA Jangan pernah lupa untuk menyapa orang yang kita temui dinegara di Afrika Selatan ini. Kalau tidak ingin dianggap tidak sopan. Cara menyapanya pun harus diperhatikan. Ulurkan tangan kanan kita untuk bersalaman, sambil tangan kiri menyentuh lengan kanan kita. Cara inilah yang dianggap sebagai tanda kesopanan. Biasanya kita juga harus mengucapkan ‘dumela rra’bila menjabat tangan pria dan ‘dumela mma’ bila wanita. THAILAND Tradisi memberi salam di negara yang terkenal dengan surga belanja ini disebut dengan Wai. Salam yang kita sampaikan bukan hanya sekedar sapaan saja. Tapi bisa sebagai simbol kalimat ‘halo’, terima kasih, goodbye, bahkan ‘maaf ya’. Caranya : katupan kedua belah tangan seperti posisi berdoa dengan kepala sedikit tertunduk dan sentuhkan ujung-ujung jari pada hidung. Pada para wanita, lutut harus sedikit ditekuk kebawah. Mirip dengan Namaste di India. Setelah itu, baru diucapakan Sawatdi. Wai formal terbagi dalam tiga tingkatan. Wai saat menyembah patung Buddha atau menyapa pendeta Buddha, Wai pada orang yang dituakan atau dihormati, dan Wai pada orang yang seumuran atau yang berstatus sosial sama. Sumber : majalah gadis

2 komentar: